Tips Sukses Bekerja dengan Generasi Z
Bagaimana kabar Anda hari ini? Semoga Anda selamanya dalam suasana baik dan selamanya membawa dampak kemajuan yang vital dalam perjalanan karier. Jika kami mengikuti sekitar, tidak bisa dipungkiri bahwa generasi Z sudah memasuki dunia pekerjaan. Ya, generasi Z adalah mereka yang lahir dari th. 1996. Suatu usia dimana seseorang sudah lulus dari perkuliahan dan mengawali perjalanan kariernya.
Generasi Z terhitung adalah generasi yang lahir sesudah generasi milenial. Kedua generasi ini sama-sama dilahirkan di masa pertumbuhan teknologi yang semakin canggih, tetapi generasi Z inilah amat tidak serupa bersama generasi milenial. Secara umum, generasi Z merupakan generasi yang menahan timbulnya kemunduran. Mereka berpikir bahwa Facebook adalah aplikasi yang hanya diperuntukkan bagi orang tua. Mereka terhitung tidak bisa sadar lebih-lebih mengingat suatu hal sebelum saat mempelajarinya melalui Youtube. Selain itu, generasi Z terhitung miliki tingkat konsentrasi yang lebih rendah.
Mereka hanya amat bisa fokus selama 8 detik. Itulah sebabnya, mereka dapat enteng kehilangan fokus jikalau mesti mempelajari atau membicarakan hal-hal yang tidak menarik bagi mereka. Kita mesti mengakui bahwa pekerja yang merupakan bagian dari generasi Z miliki potensi besar bagi tempat kerja. Generasi Z terhitung tidak dapat segan untuk menghampiri dan berharap bantuan dari atasan mereka dalam meningkatkan kebolehan diri pada agency tiktok.
Generasi sebelumnya yakni generasi milenial yang dilabeli sebagai generasi yang “malas”. Ini tidak serupa bersama generasi Z. Generasi Z adalah generasi yang mandiri, kompetitif dan lebih fokus pada kinerja. Tentu saja, sebagai generasi terdahulu, kami miliki ada problem tersendiri untuk beradaptasi bersama generasi Z, terutama jikalau kami adalah bagian dari generasi baby boomer atau generasi X. Nah, kawan pembaca tidak mesti mulai khawatir.
Kali ini, kami dapat membicarakan 5 tips sukses bekerja bersama generasi Z. Tips ini dapat membawa dampak kami sadar karakteristik, pemahaman yang dianut dan cara kerja generasi Z agar bisa bekerjasama bersama baik dan capai obyek bersama. Apa saja yang mesti dilakukan agar kami bisa menjalin kerjasama yang baik bersama generasi Z dan capai kesuksesan?
1. Jangan memperlakukan generasi Z seperti generasi milenial.
Generasi Z sangatlah tidak serupa bersama generasi milenial. Kita tidak bisa memperlakukan mereka mirip seperti memperlakukan kaum milenial, terhitung menyebut mereka sebagai generasi milenial. Generasi Z lebih fokus pada uang, kewirausahaan dan pembawaan individual. Jika kami melabeli generasi Z sebagai kaum milenial, mereka dapat langsung menolaknya. Berdasarkan survey, generasi Z tidak ingin disamakan bersama kaum milenial.
2. Mempelajari teknologi yang digunakan oleh generasi Z.
Facebook, Twitter dan Linkedin merupakan aplikasi yang menolong kami bisa mengakses bersama orang lain, mempengaruhi orang lain dan menjalin kerjasama bersama grup. Akan tetapi, aplikasi tersebut adalah aplikasi yang tidak berlaku lagi bagi generasi Z. Untuk bisa sadar cara yang digunakan generasi Z dalam berkomunikasi, belajar, memberi tambahan dampak dan bekerja, kami mesti miliki akun dari aplikasi spesifik yang mereka gunakan untuk terhubung, seandainya Instagram, Snapchat dan Youtube. Setelah itu, kami mesti melacak dan ikuti akun yang dimiliki oleh generasi Z tersebut. Mempelajari teknologi yang digunakannya, bisa menolong kami lebih enteng untuk mengakses bersama mereka. Ini terhitung merupakan cara yang tepat untuk memperlihatkan bagaimana dan mengapa mereka mesti gunakan kebolehan unik yang dimilikinya dan juga menolong mereka untuk beradaptasi bersama lingkungan kerja.
3. Ingatlah bahwa generasi Z miliki proses pembelajaran nyata yang mendunia.
Munculnya generasi baru di dunia kerja, membawa dampak generasi yang sebelumnya khawatir. Ya, kami mungkin mulai kuatir bahwa kehadiran generasi Z dapat menggeser lebih-lebih melompati posisi kami waktu ini. Ketakutan ini adalah penghalang utama yang membawa dampak para eksekutif dan manajer tidak bisa membangun kepercayaan dan tidak bisa memberi tambahan dampak bagi generasi Z. Jika menutup diri dan tidak bisa beradaptasi bersama generasi Z, maka kami dapat Gagal. Mengapa? Ya, itu memperlihatkan bahwa kami tidak bisa menjadi pemimpin yang baik bagi lingkungan kerja multigenerasi.
4. Berkomunikasi langsung tanpa gunakan basa-basi.
Generasi Z merupakan generasi yang lebih suka miliki percakapan secara langsung, tidak melalui telpon ataupun email. Jika ingin memberi tambahan umpan balik kepada generasi Z, kami mesti melakukannya bersama bertatap muka secara langsung untuk membicarakan topik pembicarannya, tanpa basa-basi. Mereka terhitung generasi yang tangguh, tidak cemas untuk dikritik dan bisa memberikan apa yang mereka hiraukan dan juga rasakan secara langsung.
5. Memberikan kebebasan.
Generasi Z adalah generasi yang mandiri. Generasi Z lebih tertutup dari para kaum milenial. Generasi Z lebih suka suasana kantor yang tertutup. Mereka ingin miliki ruangan sendiri dimana mereka bisa fokus mengerjakan tugas-tugas yang dimiliki tanpa gangguan. Untuk menolong kemandirian dan tingkat kompetitif yang dimiliki, pemimpin haruslah memberi tambahan kebebasan generasi Z dalam mengerjakan tugas. Mereka bisa ditaruh di area kerja yang tertutup dan bebas gangguan. Jika diharuskan bekerja sama, memberitahu mereka secara langsung adalah perihal yang tepat. Sekalipun generasi Z suka bekerja secara individual, mereka tidak dapat keberatan untuk bekerja mirip atau berkolaborasi bersama orang lain jikalau dibutuhkan.
Itulah 5 tips sukses bekerja bersama generasi Z. Semoga artikel ini bisa menolong kawan pembaca untuk bisa menjalin hubungan kerjasama yang baik bersama generasi Z. Dengan begitu, kawan pembaca bisa capai obyek bersama.