Performa Pasangan Kakak-Adik di Liga Indonesia, Ini Fakta Menariknya!

(Bola.com/Adreanus Titus)

 

Kompetisi Liga Indonesia 1 BRI 2021/2022 menutup seri ketiga sekaligus penutup paruh musim. Meski ada dua pertandingan di Pekan 17, yakni Persebaya Surabaya vs Bali United dan Arema FC vs Persikabo 1973. Performa setiap klub tidak lepas dari penampilan para pemainnya. Ada beberapa pasangan bersaudara di Liga 1 BRI. 

Ada yang berada pada klub yang sama, ada yang terpaksa mempertahankan seragam yang berbeda. Menariknya, dari lima nama di bawah ini, sang adik justru jauh lebih pintar dan mampu mencuri perhatian, siapa saja mereka?

  • Wahyu Subo Seto dan Fandi Eko Utomo

Nama Wahyu Subo Seto merupakan salah satu gelandang serang kunci untuk skuad Bhayangkara FC. Pemain berusia 28 tahun itu secara reguler bermain sebagai gelandang The Guardian, yang mampu secara konsisten mempertahankan posisinya di puncak klasemen. 

Kemampuan Wahyu dalam membawa dan membagi bola sangat mumpuni untuk para pemain top. Total, pemain asli Surabaya ini mencatatkan tiga assist dalam 15 penampilan di BRI Liga 1. 

Jumlah permainan yang sama justru dimainkan oleh Fandi Eko Utomo bersama PSIS Semarang. Mantan gelandang itu tampil sebagai pemain pengganti, termasuk Fandi di bangku cadangan, kontribusinya juga biasa saja, hanya mencetak satu gol dan assist.

  • Andritany Ardhiyasa dan Indra Kahfi Ardhiyasa

Sosok Andritany Ardhiyasa memang sudah dikenal sebagai kiper terbaik dalam persaingan kasta terbaik. Kiper berusia 29 tahun ini juga menjabat sebagai kapten Persija Jakarta dan memiliki kemampuan yang baik untuk menggores gawang timnya. 

Andritany sendiri mencatatkan 13 penampilan di BRI Liga 1. Ia absen dalam empat pertandingan.

Dalam pertandingan tersebut kakak Andritany, Indra Kahfi Ardhiyasa, menjadi bek Bhayangkara FC. Nama ini justru berstatus sebagai kapten tim, bahkan saat Bhayangkara menjuarai Liga Indonesia 1 2017, performanya menurun sejak ia berusia 35 tahun. 

Indra Kahfi baru memainkan empat pertandingan musim ini. Secara detail, ia dua kali masuk starting 11 dan sebagai pemain pengganti.

  • Beckham Putra Nugraha dan Gian Zola Nugraha

Beckham Putra Nugraha adalah fenomena sepakbola Indonesia. Pada usia 20, ia berhasil menemukan tempat di tim utama Persib Bandung. 

Padahal, di lini tengah ada banyak nama besar seperti Marc Klok, Mohammed Rashid, dan Dedi Kusnandar. Pemain ini berhasil mencatatkan 11 pertandingan dan menyumbang dua gol. 

Menariknya, kedua gol tersebut lahir dalam satu laga saat Persib bermain imbang melawan Bali United (18/9/2021). Masih di klub yang sama, adalah kakak laki-lakinya, Gian Zola Nugraha. 

Namun, gelandang ini tidak berseragam Persib musim ini. Pemain berusia 23 tahun itu dipinjamkan ke Persela Lamongan. 

Gian Zola sebenarnya salah satu pemain andalan Laskar, Joko Tingkir sudah tampil dalam 15 pertandingan dan menyumbang satu gol dan dua assist.Hanya saja performa Persela sedang buruk dan kini berada di zona degradasi.

  • Ramai Rumakiek dan David Rumakiek

Jika Anda sudah banyak berbicara tentang saudara kandung dari klub yang berbeda, Persipura Jayapura memiliki penyerang Ramai Rumakiek dan bek kiri David Rumakiek. 

Adik laki-lakinya, Ramai, membuat debut klub profesional yang fantastis pada usia 19 tahun. Itu terjadi saat timnya bermain melawan Persita Tangerang di pekan pertama BRI Liga 1 (28/28/2021).

Ia mencetak satu gol, namun timnya kalah 12. Laga ini menjadi momen penting bagi Ramai Rumakiek tampil di Piala AFF.

Sementara David sebenarnya memiliki lebih banyak peluang bermain di BRI Liga 1, total 10. Namun, bek kiri berusia 22 tahun itu tidak pernah berhasil masuk timnas senior Indonesia, hanya tertahan di tim U19 dan U23.

  • Marselino Ferdinan dan Oktafianus Fernando

Yang lebih fenomenal, di usia 17 tahun, Marselino Ferdinand berkesempatan tampil reguler bersama Persebaya Surabaya, menjadi pilihan pertama di lini tengah yang diberkahi kemampuan mengirim umpan terukur. Dalam 11 penampilannya, Marselino masing-masing mencetak dua gol dan assist. 

Winger Oktafianus Fernando tidak seberuntung adiknya, nama ini memang sudah menjadi bagian dari skuat Persebaya sejak 2017 saat masih di Liga 2. Sayangnya, pemain yang akrab disapa Ofan itu mulai terpinggirkan, pemain berusia 28 tahun itu tak mampu tampil sebanyak dua kali musim ini.