Dalam ilmu tata boga ada istilah table manner. Mungkin istilah ini tentu sudah tidak asing lagi buat kamu yang bergelut di bidang tata boga. Salah satu yang menarik dan tidak kalah penting untuk dibahas adalah jenis makanan dan urutan yang tepat untuk menyantapnya. Table manner terdiri dari Appetizer, main course, dan dessert. Ketiganya merupakan istilah untuk jenis makanan yang disajikan dalam bentuk, porsi, dan urutan yang berbeda. Di samping merupakan aturan dalam table manner, ketiga hidangan pun biasa dikenal sebagai makanan kontinental. Makanan continental adalah suatu hidangan yang berasal dari daratan Eropa, seperti Perancis, Italia, Jerman dan negara lainnya. Nah, cara dari penyajian makanan kontinental juga terdiri dari tiga hidangan, yakni hidangan pembuka, makanan utama, dan hidangan penutup.
Istilah appetizer, main course, dan dessert memang berasal dari kebudayaan masyarakat Barat yang cenderung menyukai hidangan dengan beragam variasi. Suatu kebiasaan ini pun selanjutnya disebut dengan istilah full course meal atau makanan dengan menu yang lengkap. Urutan ketiga hidangan ini tidak hanya menjadi istilah dalam full course meal, namun juga menentukan makanan yang akan disajikan chef kepada para tamu dan pengunjung. Agar tidak bingung dengan perbedaan ketiga hidangan ini, yuk simak penjelasan yang telah kami rangkum dare berbagai sumber di bawah ini!
1. Hidangan Pembuka atau Appetizer
Merupakan urutan pertama dari full course meal. Appetizer dalam Bahasa Inggris diambil dari kata appetite yang berarti nafsu makan. Memang, makanan pembuka ini ditujukan untuk merangsang nafsu makan dan disajikan sebelum tamu menikmati hidangan yang lainnya. Menjadi hidangan pembangkit selera makan, maka appetizer akan disajikan dalam porsi yang kecil yaitu berkisar antara satu hingga dua gigitan alias bit size. Idealnya, appetizer memiliki rasa yang enak, ringan dan menyegarkan dengan tampilan menarik. Hidangan pembuka atau appetizer dapat disajikan baik dalam keadaan panas ataupun dingin dengan bobot 50 hingga 100 gram per porsinya. Hidangan cold appetizer disajikan dalam keadaan dingin atau segar, seperti salad sayur, salad buah, koktail, sorbet dan lainnya. Sedangkan hidangan hot appetizer disajikan melalui proses pemasakan dan dalam keadaan panas. Contohnya adalah risoles, kroket, dan sup.
2. Makanan Utama atau Main Course
Makanan utama atau disebut dengan main course dapat dikatakan sebagai hidangan pokok atau inti di antara kedua menu lainnya. Memiliki porsi paling banyak dan juga padat, makanan utama atau main course memang bertujuan untuk mengenyangkan para tamu. Hidangan utama dikenal juga dengan istilah main dish atau groce piece yaitu mencakup berbagai komposisi. Diantaranya adalah komposisi sayuran, hewani, garniture atau kentang dan saus.
Untuk komposisi hewani dapat berasal dari berbagai jenis diantaranya daging ayam, steik hingga hidangan laut. Sedangkan untuk sayuran yang disajikakan merupakan sayuran kontinental, diantaranya brokoli, buncis, bunga kol, asparagus dengan porsi 75 gram. Sementara untuk komposisi karbohidrat selain kentang juga dapat berupa pasta dan nasi menyesuaikan komponen main course lainnya.
3. Hidangan Penutup atau Dessert
Dikenal sebagai makanan pencuci mulut, hidangan penutup atau dessert memiliki fungsi untuk menghilangkan aroma atau rasa amis dari hidangan sebelumnya. Karenanya, biasanya dessert disajikan dengan cita rasa yang manis dan menyegarkan. Sama halnya dengan appetizer, dessert pun hadir dalam dua bentuk, yakni cold dessert dan hot dessert. Di mana cold dessert disajikan dalam keadaan dingin dengan suhu 10 hingga15 derajat celcius, contohnya es krim, puding, pai buah dan lainnya. Sedangkan hot dessert adalah hidangan penutup yang disajikan dalam temperatur panas atau hangat dengan suhu sekitar 60 derajat celcius. Untuk bentuknya dapat berupa pancake, soufflé, banana flambé dan apple pie.